Minggu, 04 Januari 2015

Pengaruh Negatif Rokok bagi Kesehatan di Kalangan Remaja

Semakin meningkatnya perokok di usia remaja yang berdampak negatif bagi kesehatan remaja. Merokok merupakan masih banyak dilakukan oleh banyak orang, walaupun sering ditulis di surat-surat kabar, majalah dan media masa lain yang menyatakan bahayanya merokok. Di tempat-tempat yang telah diberi tanda “dilarang merokok” sebagian orang ada yang masih terus merokok. Anak-anak sekolah yang masih berpakaian seragam sekolah juga ada yang merokok. Merokok merupakan salah satu masalah yang sulit dipecahkan. Apalagi sudah menjadi masalah nasional, dan bahkan internasional. 

Hal ini menjadi sulit dihentikan, karena berkaitan dengan banyak faktor yang saling memicu, sehingga seolah sudah menjadi ketergantungan. Di tinjau dari segi kesehatan merokok harus dihentikan karena menyebabkan kanker dan penyumbatan pembuluh darah yang mengakibatkan kematian, oleh karena itu merokok harus dihentikan sebagai usaha pencegahan sedini mungkin.

Pemerintah memperoleh pajak pemasukan rokok yang tidak sedikit jumlahnya, dan mampu banyak menyerap tenaga kerja. Jika pabrik rokok ditutup harus mencarikan pemasukan dana dari sumber lain dan mengalihkan para pekerja pabrik rokok yang tidak sedikit jumlahnya dan itu sangat sulit dipecahkan.

Di pihak perokok sendiri, mereka merasakan nikmatnya begitu nyata, sampai dirasa memberikan kesegaran dan kepuasan tersendiri sehingga setiap harinya harus menyisihkan uang untuk merokok. Kelompok lain, khususnya remaja pria, mereka menganggap bahwa merokok adalah merupakan ciri kejantanan yang membanggakan, sehingga mereka yang tidak merokok malah justru diejek.

Di Indonesia merokok seringkali dilakukan mulai di sekolah menengah pertama, bahkan mungkin sebelumnya. Kita sering melihat di jalan atau tempat yang biasanya dijadikan sebagai tempat “nongkrong” anak-anak tingkat sekolah menengah banyak siswa yang merokok. Pada saat anak duduk di sekolah menengah atas, kebanyakan siswa laki-laki menganggap merokok merupakan kegiatan yang menjadi kegiatan sosialnya. Menurut mereka merokok merupakan lambang pergaulan bagi mereka. 

Dalam pikiran remaja, rokok merupakan lambang kedewasaan. Sebagai seorang remaja mereka menggunakan berbagai cara agar terlihat dewasa. Remaja ingin mencoba melakukan apa yang sering dilakukan oleh orang dewasa, dengan sembunyi-sembunyi remaja pria mencoba merokok karena seringkali mereka melihat orang dewasa melakukannya.

Pada masa remaja, ada sesuatu yang lain yang sama pentingnya dengan kedewasaan, yakni solidaritas kelompok, dan melakukan apa yang dilakukan oleh kelompok. Apabila dalam suatu kelompok remaja telah merokok maka yang lain merasa harus melakukannya juga. Mereka mulai merokok karena dalam kelompok remaja tersebut tidak ingin dianggap sebagai orang asing, bukan karena mereka menyukai rokok.

Alasan utama menjadi perokok adalah karena ajakan teman-teman yang susah ditolak. Selain itu, ada juga pelajar pria mengatakan bahwa pria menjadi perokok setelah melihat iklan rokok. Ini berarti tindakan merokok diawali dari adanya suatu sikap, yaitu kecenderungan seseorang untuk menerima atau menolak, setuju atau tidak setuju terhadap respon yang datang dari luar.

Saya menilai sangat diperlukan kegiatan penyuluhan guna peningkatan pengetahuan remaja mengenai bahaya rokok sehingga mampu mendorong remaja Indonesia untuk hidup bebas rokok dan dapat membantu Indonesia untuk berhenti merokok. Seharusnya juga rokok tidak dijual secara bebas dan tidak diberikan jika pembelinya masih dibawah umur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar