Kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan dari kurikulum-kurikulum sebelumnya. Seperti yang kita ketahui bahwa tuntutan pendidikan mengacu kepada 8 Standar Nasional Pendidikan yang meliputi Standar Pengelolaan, Standar Biaya, Standar Sarana Prasarana, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian, dan Standar Kompetensi Lulusan.
Dalam kurikulum 2013, terdapat perubahan 4 komponen standar yakni Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian, dan Standar Kompetensi Lulusan. Standar isi meliputi perubahan kurikulum dengan kerangka dasar kurikulum Tematik Terpadu.
Menggunakan satu buku untuk semua mata pelajaran. Hal ini agar dapat sesuai dengan kemampuan Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi, ekspresi diri, adaptasi sosial, dan kontrol sosial.
Semua mata pelajaran pun diikat oleh kompetensi inti yang terdiri Kompetensi Inti Religius, Sosial, Pengetahuan, dan Keterampilan. Dari sisi standar proses, Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan ilmiah dengan mengamati, bertanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan.
Pembelajaran tidak hanya satu arah dari guru saja. Siswa diajak terlibat aktif dalam pembelajaran. Sehingga pada kurikulum 2013 ini, para siswa tidak sekedar hanya menjadi pengamat yang baik, tapi juga pelaku aktif dalam pembelajaran tersebut.
Pendekatan ini mengajak siswa untuk mencari tahu, bukan selalu diberi tahu oleh guru. Sehingga, pendekatan ini mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analitis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran. Dengan demikian, ilmu yang mereka dapatkan tidak hanya untuk dihapal lalu dilupakan, namun ilmu tersebut dipahami dan diingat oleh para siswa.
Dalam kurikulum 2013, aspek penilaian terdiri dari sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar penilaian pendidikan pada kurikulum 2013 adalah penilaian otentik. Artinya, penilaiannya valid, nyata, konkret, dan tepat. Para guru secara bertahap menilai perkembangan siswa, termasuk penilaian sikapnya sehingga penilaian siswa itu benar-benar utuh, baik dari sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Dengan demikian, harapannya dengan kurikulum 2013 ini, mampu menumbuhkan generasi emas bangsa yang tidak hanya pintar, tapi terampil dan memiliki sikap yang baik. Tentu saja, dalam pelaksanaan kurikulum 2013 ini memiliki banyak tantangan. Hal ini tentu saja disadari oleh semua pihak.
Oleh karena itu, menjadi penting bagi lembaga terkait untuk terus mendampingi pelaksanaan kurikulum ini. Peran walimurid juga menjadi penting sehingga harus ada sosialisasi kepada walimurid tentang kurikulum ini agar dapat membantu suksesnya tujuan dari kurikulum 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar