Selasa, 12 April 2016

Konsep Sehat Menurut Carl Rogers

Menurut Rogers motivasi orang yang sehat adalah aktualisasi diri. Aktualisasi diri terjadi berkesinambungan, tidak statis. Aktualisasi diri adalah suatu proses yang sulit dan terkadang menyakitkan. Berkembangnya konsep diri yang sehat tergantung dari pengalaman masa kecil anak akan penerimaan dan cinta kasih (Ibu). Jadi manusia yang sadar dan rasional tidak lagi dikontrol oleh peristiwa kanak-kanak seperti yang diajukan oleh aliran Freudian, misalnya toilet trainning, penyapihan ataupun pengalaman seksual sebelumnya.
Pada tahun 1951, Rogers pertama kali mengemukakan “karakteristik dari kepribadian yang telah dimodifikasi”; ia kemudian memperluas pada konsep manusia yang berfungsi sepenuhnya dalam sebuah jurnal yang tidak dipublikasikan. Pada tahun 1959, teorinya tentang kepribadian yang sehat dijelaskan dalam seri buku Koch, dan ia sering kembali ke topik ini selama awal tahun 1960-an. Beberapa saat setelahnya, ia kemudian mendeskripsikan tentang dunia masa depan dan manusia masa depan. Rogers memberikan beberapa kemungkinan karakteristik.
Pertama, orang yang sehat secara psikologis akan lebih mudah beradaptasi. Oleh karena itu, dari sudut pandang evolusi, mereka mempunyai kemungkinan untuk bertahan, inilah yang mendasari judul “Manusia masa depan”.
Kedua, manusia-manusia masa depan akan lebih terbuka atas pengalaman-pengalaman mereka, secara akurat mensimbolisasikan pengalaman tersebut dalam kesadaran daripada melakukan penyangkalan dan distorsi. Manusia masa depan akan lebih mendengar dirinya dan memperhatikan perasaan bahagia, marah, kekecewaan, ketakutan, dan kelembutan mereka.
Karakteristik ketiga dari manusia masa depan adalah kecenderungan untuk hidup sepenuhnya pada masa sekarang. Oleh karena orang-orang tersebut lebih terbuka terhadap pengalamannya, mereka akan mengalami kondisi perubahan yang konstan.
Keempat, manusia masa depan akan tetap percaya terhadap kemampuan diri mereka untuk merasakan hubungan yang harmonis dengan orang lain. Mereka akan tampil apa adanya, tanpa kebohongan atau kepalsuan, tanpa pertahanan atau topeng, tanpa kemunafikan atau tipuan.
Kelima, manusia masa depan akan lebih terintegrasi, lebih utuh, tanpa batasan-batasan buatan antara proses kognitif yang dilakukan secara sadar ataupun yang tidak.
Keenam, manusia masa depan mempunyai kepercayaan pada kemanusiaan. Mereka tidak akan menyakiti orang lain hanya untuk kepentingan pribadi; peduli pada orang lain dan akan siap membantu apabila diperlukan; akan mengalami kemarahan, tetapi dapat dipercaya bahwa mereka tidak akan menyerang secara tidak masuk akal melawan orang lain; serta akan merasakan agresi, tetapi akan mengalihkannya ke arah yang sepatutnya.
Terakhir, karena manusia masa depan terbuka dengan semua pengalaman, mereka akan lebih menikmati kekayaan hidup daripada orang lain. Mereka akan hidup pada masa sekarang sehingga akan lebih dapat berpartisipasi dengan lebih baik pada kejadian-kejadian yang sedang terjadi.


Daftar Pustaka:
Feist, J., Feist, G. J. (2011). Teori Kepribadian. Jakarta: Salemba Humanika.
Schultz, D. (1991). Psikologi Pertumbuhan: Model-Model Kepribadian Sehat. Yogyakarta: PT Kanisius.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar