Menurut
Rogers motivasi orang yang sehat adalah aktualisasi diri. Aktualisasi diri
terjadi berkesinambungan, tidak statis. Aktualisasi diri adalah suatu proses
yang sulit dan terkadang menyakitkan. Berkembangnya konsep diri yang sehat
tergantung dari pengalaman masa kecil anak akan penerimaan dan cinta kasih
(Ibu). Jadi manusia yang sadar dan rasional tidak lagi dikontrol oleh peristiwa
kanak-kanak seperti yang diajukan oleh aliran Freudian, misalnya toilet trainning, penyapihan ataupun
pengalaman seksual sebelumnya.
Pada
tahun 1951, Rogers pertama kali mengemukakan “karakteristik dari kepribadian
yang telah dimodifikasi”; ia kemudian memperluas pada konsep manusia yang
berfungsi sepenuhnya dalam sebuah jurnal yang tidak dipublikasikan. Pada tahun
1959, teorinya tentang kepribadian yang sehat dijelaskan dalam seri buku Koch,
dan ia sering kembali ke topik ini selama awal tahun 1960-an. Beberapa saat
setelahnya, ia kemudian mendeskripsikan tentang dunia masa depan dan manusia
masa depan. Rogers memberikan beberapa kemungkinan karakteristik.
Pertama,
orang yang sehat secara psikologis akan lebih mudah beradaptasi. Oleh karena
itu, dari sudut pandang evolusi, mereka mempunyai kemungkinan untuk bertahan,
inilah yang mendasari judul “Manusia masa depan”.
Kedua,
manusia-manusia masa depan akan lebih terbuka atas pengalaman-pengalaman mereka,
secara akurat mensimbolisasikan pengalaman tersebut dalam kesadaran daripada
melakukan penyangkalan dan distorsi. Manusia masa depan akan lebih mendengar
dirinya dan memperhatikan perasaan bahagia, marah, kekecewaan, ketakutan, dan
kelembutan mereka.
Karakteristik
ketiga dari manusia masa depan adalah kecenderungan untuk hidup sepenuhnya pada
masa sekarang. Oleh karena orang-orang tersebut lebih terbuka terhadap
pengalamannya, mereka akan mengalami kondisi perubahan yang konstan.
Keempat,
manusia masa depan akan tetap percaya terhadap kemampuan diri mereka untuk
merasakan hubungan yang harmonis dengan orang lain. Mereka akan tampil apa
adanya, tanpa kebohongan atau kepalsuan, tanpa pertahanan atau topeng, tanpa
kemunafikan atau tipuan.
Kelima,
manusia masa depan akan lebih terintegrasi, lebih utuh, tanpa batasan-batasan
buatan antara proses kognitif yang dilakukan secara sadar ataupun yang tidak.
Keenam,
manusia masa depan mempunyai kepercayaan pada kemanusiaan. Mereka tidak akan
menyakiti orang lain hanya untuk kepentingan pribadi; peduli pada orang lain
dan akan siap membantu apabila diperlukan; akan mengalami kemarahan, tetapi
dapat dipercaya bahwa mereka tidak akan menyerang secara tidak masuk akal
melawan orang lain; serta akan merasakan agresi, tetapi akan mengalihkannya ke
arah yang sepatutnya.
Terakhir,
karena manusia masa depan terbuka dengan semua pengalaman, mereka akan lebih
menikmati kekayaan hidup daripada orang lain. Mereka akan hidup pada masa
sekarang sehingga akan lebih dapat berpartisipasi dengan lebih baik pada
kejadian-kejadian yang sedang terjadi.
Daftar Pustaka:
Feist, J., Feist, G. J. (2011). Teori
Kepribadian. Jakarta: Salemba Humanika.
Schultz, D. (1991). Psikologi
Pertumbuhan: Model-Model Kepribadian Sehat. Yogyakarta: PT Kanisius.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar